Sabtu 16 May 2015 13:57 WIB

Perdana Menteri Luxembourg Nikahi Pasangan Sesama Jenis

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Dwi Murdaningsih
Perdana Menteri Luxembourg Xavier Bettel menikahi pasangannya Gauthier Destenay pada Jumat, (15/5).
Foto: Reuters
Perdana Menteri Luxembourg Xavier Bettel menikahi pasangannya Gauthier Destenay pada Jumat, (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, LUXEMBOURG -- Perdana Menteri Luxembourg Xavier Bettel  menjadi pemimpin pertama di Uni Eropa yang menikah dengan sesama jenis. Ia menikahi pasangannya Gauthier Destenay pada Jumat, (15/5) di Balai Kota dalam sebuah upacara privat.

Pasangan tersebut merupakan pasangan pertama yang diuntungkan dengan adanya aturan diperbolehkannya  menikah sesama jenis di Luxembourg. Bettel merupakan Perdana Menteri pertama negara tersebut yang tidak malu mengakui kalau dirinya adalah seorang homoseksual.

Sebelumnya, Bettel mengumumkan kalau ia akan menikahi pasangan homonya Destenay, seorang arsitek setelah para pembuat undang-undang  setuju untuk mengizinkan pernikahan sesama jenis pada Juni 2014 melalui amandemen undang-undang.

"Saya tak bisa menyembunyikan perasaan saya selama ini. Apalagi menjadi tak bahagia seumur hidup, saya hanya ingin menjadi politikus yang jujur dan menerima keadaan saya apa adanya," kata Bettel seperti dilansir BBC.

Namun pasangan homoseksual yang baru saja menikah tersebut sepertinya tidak akan melangsungkan bukan madu. Sebab Bettel harus segera menghadiri forum ekonomi di Kazakhstan usai menikah. Salah seorang teman Bettel mengatakan, selama ini Bettel berupaya menyembunyikan masalah pribadinya dari publik.

"Ini sesuatu yang sebenarnya tak perlu terlalu dipublikasikan," katanya.

Di antara tamu yang hadir dalam pernikahan sesama jenis Bettel dan Destenay adalah Perdana Menteri Belgia Charles Michel.Bettel menjadi perdana menteri setelah mengalahkan lawan politiknya Perdana Menteri Jean-Claude Juncker pada 2013. Juncker sudah memerintah Luxembourg selama dua dekade.

Sebelumnya Luxembourg merupakan negara Katolik konservatif. Namun sejak banyak imigran yang masuk dan pekerja asing berdatangan, kebijakan politik Luxembourg banyak berubah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement