Sabtu 16 May 2015 16:10 WIB

AS dan Kuba Akan Bahas Pembukaan Perwakilan Diplomatik

Rep: C36/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bendera Kuba dan AS.
Foto: huffingtonpost.co.uk
Bendera Kuba dan AS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), mengumumkan bahwa negaranya dan Kuba dijadwalkan kembali mengadakan  pertemuan tingkat tinggi di Washington DC pekan depan.  Pertemuan tersebut akan membahas pembukaan perwakilan diplomatik di masing-masing negara.

"Kami telah merencanakan pertemuan minggu depan," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Jeff Rathke, Sabtu (16/5). Menurut dia, kepastian tanggal pertemuan belum bisa dipaparkan kepada publik. Namun, pihaknya berjanji segera memberikan konfirmasi jika kedua negara telah menyepakati jadwal pertemuan.

Sementara itu, NBC News melaporkan Kementerian Luar Negeri Kuba pun berharap kedua negara  segera  menyepakati pembukaan perwakilan diplomatik segera setelah pertemuan.

Seperti dikutip AFP, Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriquez mengatakan  bahwa pertemuan pekan depan akan fokus membahas pembukaan perwakilan diplomatik. "Dalam beberapa pekan mendatang, akan ada babak baru bagi kedua negara. Kami akan membangun kembali hubungan diplomatik dengan AS dan kembali membuka kantor kedutaan," ujarnya.

Rodriquez  menambahkan, kedua negara telah membuat cukup banyak kemajuan yang memungkinkan misi diplomatik dan kerja sama ekonomi kedua negara segera terwujud.

Pertemuan dua negara akan dipimpin oleh Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Barat, Roberta Jacobson dan Direktur Umum Divisi AS  di Kementerian Luar Negeri  Kuba, Josefina Vidal Ferreiro.

Sejak 1962 lalu, warga kedua negara dilarang saling membuka rekening keuangan dan mnelakukan perdagangan akibat adanya embargo ekonomi oleh AS.

Sebagaimana diketahui, AS dan Kuba telah membuat langkah signifikan dalam hubungan diplomatik sejak Presiden AS Barack Obama dan Presiden Kuba Raul Castro mengumumkan  hubungan diplomatik secara penuh penuh kembali dilaksanakan pada 17 Desember 2014.

Pada 12 Mei lalu, Castro mengatakan kedua negara akan membahas calon duta besar yang akan mewakili hubungan diplomatik mereka. Rencananya, Kuba akan lebih dulu membuka kantor kedutaan besarnya di Washington DC. Selanjutnya, giliran AS yang membuka kedutaan besar di Kuba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement