Sabtu 16 May 2015 22:38 WIB

Bom Bunuh Diri, Empat Orang Tewas di Nigeria

Rep: C36/ Red: Ilham
Conficts in Nigeria
Foto: Reuters/AFOLABI SOTUNDE
Conficts in Nigeria

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Serangan bom bunuh diri di stasiun bus Damaturu, sebelah timur laut Nigeria menewaskan empat warga sipil, Sabtu (16/5). Saksi mengatakan, aksi bunuh diri adalah bagian dari rangkaian serangan milisi Boko Haram.

Seperti dilansir Nytimes.com, hari ini, empat mayat dan 15 korban luka telah dilarikan ke rumah sakit. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak yang bekerja sebagai pedagang makanan dan minuman.

Serangan pertama Boko Haram pada pekan ini terjadi pada  Ahad (10/5), lalu. Pada Rabu (13/5)  malam, ratusan milisi mencoba menyerang pangkalan militer terbesar di timur laut Nigeria. Namun, serangan mereka mendapat perlawanan sengit oleh pasukan pemerintah.

Pada Jumat (15/5), Boko Haram merebut kembali kota perbatasan Marte dan mengangkat bendera hitam dan putih.

Sebelumnya, seorang pria bersenjata menyerang sebuah sekolah bisnis di Potiskum, dekat Damaturu, pekan lalu. Insiden itu membunuh seorang mahasiswa dan menyebabkan sejumlah mahasiswa lain luka-luka.

Dua pekan lalu, militer Nigeria menghancurkan sekitar 20 kamp milisi pemberontak dan membebaskan sekitar 700 perempuan dan anak-anak yang diculik.

Untuk diketahui, pada lima tahun terakhir, puluhan ribu orang tewas akibat pemberontakan Boko Haram. Tahun lalu, ada 10.000 korban tewas dan lebih dari 1,5 juta orang terusir dari rumah mereka.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement