REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Juru Bicara Parlemen Jerman Eva Haacke mengungkapkan sistem komputer parlemen Jerman diretas pada Jumat (16/5). Majalah berita Jerman, Der Spiengel edisi online mengatakan jaringan data internal parlemen telah rusak karena serangan tersebut.
Pada saat bersamaan, para ahli dari badan intelijen dalam negeri Jerman (BfV) di pusat pertahanan cyber pemerintah mengungkapkan adanya upaya dari mata-mata dan memperingatkan pemerintahan Bundestag untuk lebih waspada.
"Ada serangan terhadap sistem IT Bundestag. Tapi para ahli dari Bundestag dan BSI (Kantor Federal Jerman untuk Keamanan Informasi) mencoba mengatasinya," kata Eva Haacke dikutip dari reuters.
Januari lalu, situs pemerintah Jerman, termasuk halaman Kanselir Angela Merkel juga diretas oleh kelompok orang yang mengatasnamakan pendukung pemerintah Ukraina. Penyerangan tersebut terjadi sesaat sebelum pemimpin kedua negara melakukan pertemuan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
