REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk Mesir karena menjatuhkan hukuman mati atas presiden terguling Mohamed Mursi. Erdogan menuduh Barat menutup mata dengan tindakan tersebut.
"Mesir kembali ke Mesir kuno," kata Erdogan di Istanbul, Ahad (17/5).
Ia menambahkan, Turki kecewa ketika dunia Barat masih menutup mata terhadap kudeta oleh (Presiden Mesir Abdel-Fattah) As-Sisi.
"Barat tidak memperlihatkan sikap terhadap As-Sisi, pelaku kudeta," katanya.
Erdogan mengatakan, meskipun mereka (Barat) menghapuskan hukuman mati, mereka cuma menyaksikan sebagai penonton terhadap hukuman mati di Mesir.
Pada Sabtu pagi, pengadilan Mesir menjatuhi Moursi dengan hukuman mati atas tuntutan penerobosan penjara pada 2011. Pengadilan mendakwa dia melarikan diri dari penjara dengan bantuan gerilyawan fanatik dalam dan luar negeri selama kerusuhan pada 25 Januari.
Hubungan antara Turki dan Mesir telah tegang sejak Mursi digulingkan oleh militer pada Juli 2013. Ankara mengutuk penggunaan kekerasan secara berlebihan terhadap pendukung Ikhwanul Muslimin, kubu kekuatan Mursi dan organisasi politik yang memiliki hubungan erat dengan Partai Pembangunan dan Keadilan pimpinan Erdogan.