Ahad 17 May 2015 13:18 WIB

Ikhwanul Muslimin Siapkan Pembalasan

Rep: c26/ Red: Angga Indrawan
Mantan presiden Mesir, Muhammad Mursi berada di dalam penjara.
Foto: Reuters
Mantan presiden Mesir, Muhammad Mursi berada di dalam penjara.

REPUBLIKA.CO.ID, MESIR -- Para Islamis Mesir memperingatkan dunia agar mempersiapkan kekuatan untuk melakukan serangan balik setelah mantan Presiden Mesir Muhammad Mursi dijatuhi hukuman mati. Hukuman mati ini dianggap sebagai upaya balas dendam yang dilancarkan rezim perampas kedudukannya.

Pejabat Senior Ikhwanul Muslimin, Hoda Abdel Moneim mengatakan keputusan ini hanya sebagai upaya balas dendam para petinggi militer. Selain itu, hukuman mati juga balasan dari rezim perampas yang juga mantan kepala pertahanan, Abdel Fatah Al-Sisi.

"Kami berada dalam sebuah lelucon yang dipimpin oleh militer dan difasilitasi oleh media yang korup serta dilaksanakan juga oleh pengadilan yang korup," serunya seperti dilansir dari The Guardian, Ahad (17/5).

Anggota Ikhwanul Muslimin lainnya yang juga dijatuhi hukuman mati, Ahmed Ramy Elhofy memperingatkan dunia barat untuk menghadapi sebuah serangan.

"Seluruh dunia akan membayar hukuman mati dan mengkhianati prinsip-prinsip kebebasan dan keadilan," kata Elhofy yang kini di pengasingan.

Mursi dijatuhi hukuman mati setelah hampir dua tahun dipenjara pasca digulingkan dari kedudukannya. Mursi berada di antara lebih dari 100 orang yang dijatuhi hukuman mati pada Sabtu (16/5). Ia dan rekan-rekannya didakwa bersekongkol dengan Hamas. Hakim memutuskan bersalah karena telah membantu para tahanan meninggalkan penjara pada bulan Januari 2011.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement