Senin 18 May 2015 08:28 WIB
Muslim Rohingya

Malaysia Ingatkan Myanmar Hentikan Eksodus Rohingya

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Angga Indrawan
 Imigran muslim asal Rohingya tengah menyantap sarapan pagi di tenpat penampungan sementara di Lhoksukon, Senin (11/5).  (Reuters//Roni Bintang)
Imigran muslim asal Rohingya tengah menyantap sarapan pagi di tenpat penampungan sementara di Lhoksukon, Senin (11/5). (Reuters//Roni Bintang)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia mendesak Myanmar menghentikan eksodus orang Rohingya, Ahad (17/5). Mereka khawatir pengungsi akan tinggal di perahu reyot dan terombang-ambing di Laut Andaman.

Wakil Perdana Mentri Malaysia, Muyiddin Yassin mengatakan pihaknya telah mengamankan 120 ribu imigran gelap dari Myanmar. "Apa tanggung jawab pemerintah Myanmar, apakah ada aspek kemanusiaan bagi mereka untuk memecahkan masalah ini secara internal," ujar dia.

PBB juga telah mengimbau negara di Asia Tenggara tidak lagi mengizinkan kapal muslim Rohingya dari Myanmar dan Bangladesh berada di laut. Mereka yang berada di kapal adalah wanita, pria dan anak-anak yang melarikan diri dari penganiyaan dan kemiskinan.

Setelah lari dari penganiyaan dan kemiskinan mereka kini dihadapkan dengan penyakit dan kelaparan di laut. Myanmar seharusnya bertanggung jawab dengan masalah ini. Tidak seharusnya negara lain menanggung beban masalah Myanmar.

Menteri Luar Negeri Anifah Aman mengatakan masalah Rohingya akan dibahas di tingkat ASEAN sebelum dibawa ke tingkat internasional. Sebanyak 25 ribu muslim Rohingya naik perahu sejak Januari lalu untuk melarikan diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement