Senin 18 May 2015 15:34 WIB

PBB Desak Gencatan Senjata Yaman Diperpanjang

Rep: C93/ Red: Djibril Muhammad
Aliansi Arab Saudi berupaya menggempur milisi Houthi di Pelabuhan Adrn, Yaman Selatan.
Foto: indianexpress
Aliansi Arab Saudi berupaya menggempur milisi Houthi di Pelabuhan Adrn, Yaman Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, ADEN – Negara-negara Koalisi Arab kembali melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Houthi di Yaman, Senin (18/5). Serangan tersebut sekaligus menandakan gencatan senjata kemanusiaan yang dimulai Rabu lalu telah berakhir Ahad (17/5) malam. Meski begitu, utusan PBB berharap gencatan senjata bisa diperpanjang setidaknya lima hari lagi.

 

"Saya menyerukan semua pihak untuk memperbarui komitmen mereka dalam gencatan senjata ini setidaknya selama lima hari lagi. Bahkan, gencatan senjata kemanusiaan ini harus berubah menjadi gencatan senjata permanen." kata utusan PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed, seperti dikutip Aljazzera.

 

Pejabat Militer Saudi mengatakan, Koalisi Arab mengarahkan serangan ke posisi pemberontak Houthi di al-Sawlaban dan al-Arish, Provinsi Aden. Tak hanya itu, menurut laporan TV Al-Masirah, pasukan Saudi juga menyerang distrik al-Manzala di al-Dalih dekat perbatasan Yaman-Saudi, di samping gunung Al-Ghawr.

 

Sementara itu, Kepala Staf Letnan Jenderal Saudi Abdulrahman bin Saleh al-Bunyan bertemu utusan PBB untuk membahas upaya bantuan kemanusiaan di Yaman. Kelompok bantuan sebenarnya telah menyerukan gencatan senjata yang langgeng di negara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement