REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri Urusan Perlementer sekaligus Menteri Kehakiman sementara Mesir Ibrahim Al-Heneidy menyalahkan Ikhwanul Muslimin atas pembunuhan tiga hakim di Sinai Utara, Sabtu (16/5).
Tuduhan itu lantaran pembunuhan tersebut terjadi beberapa jam setelah Pengadilan Kejahatan Kairo menjatuhkan hukuman mati terhadap bekas Presiden Muhammad Mursi dan 105 tersangka lain.
Al-Heneidy berkata, sebagai menteri kehakiman ia mendukung penuh relokasi pengadilan Sinai Utara ke dekat kantor Gubernur Ismailia sebagai salah satu cara menjaga para hakim dari aksi brutal para teroris.
"Langkah ini diambil setelah visi baru di Kementerian Kehakiman di mana penegakan keadilan tidak harus berimbas pada kematian hakim apapun,"kata dia kepada wartawan, Ahad (17/5).
Menurut Al-Heneidy, pembunuhan tiga hakim merupakan serangan kekerasan terbesar yang melanda Mesir sejak penggulingan terhadap pemerintah Mursi pada Juli 2013.
"Kami harus meningkatkan keamanan terhadap kegiatan teroris di Sinai Utara dan seluruh Mesir, di mana ratusan polisi, tentara dan warga sipil tewas," katanya, dikutip dari Al-Ahram.
Selain itu, penghapusan rezim Mursi dan kelompoknya juga akan terus dilakukan karena saat ini Mesir masih terus menghadapi berbagai macam serangan teroris, terutama setelah penghapusan kekuasaan Ikhwanul Muslimin dalam revoulusi rakyat Mesir pada 30 Juni 2013.