Selasa 19 May 2015 05:42 WIB

Di Ujung Masa Gencatan, Koalisi Saudi Terus Gempur Yaman

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Angga Indrawan
 Ledakan dahsyat terjadi di sebuah gudang persenjataan yang dilancarkan pasukan koalisi Arab Saudi di kota Sanaa, Senin (11/5) malam. (EPA/Yahya Arhab)
Ledakan dahsyat terjadi di sebuah gudang persenjataan yang dilancarkan pasukan koalisi Arab Saudi di kota Sanaa, Senin (11/5) malam. (EPA/Yahya Arhab)

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Koalisi pimpinan Saudi Arabia kembali meneruskan serangan udara menargetkan militan Syiah pascagencatan senjata lima hari berakhir, Senin (18/5). Ribuan pendukung kelompok Syiah Houthi turun ke jalanan Sanaa untuk mengkritik serangan koalisi.

Pertempuran langsung berlanjut di kota barat dan selatan Taiz, Dhale dan Aden. Sementara serangan udara dilakukan di provinsi Saada, basis grup Houthi, seperti Aden. Warga setempat mengatakan pertempuran terjadi tanpa henti.

Lanjutan serangan ini dimulai pasca beberapa kali pelanggaran gencatan senjata. Sebuah dialog akan digelar di Riyadh pada Selasa sebagai upaya menyelesaikan krisis. Puluhan politisi dan pemimpin kelompok etnis akan hadir mendiskusikan jalan keluar.

Namun, Houthi dan Iran memboikot pertemuan tersebut. Koalisi pimpinan Arab menuduh Iran telah membantu memasok senjata dan kebutuhan lainnya bagi kelompok Houthi.

Pada Senin, penasihat pemimpin tinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Ali Akbr Velayati mengatakan dialog Yaman harus dimediasi oleh organisasi internasional, seperti PBB dan digelar di negara netral. Menurut Velayati, Saudi yang terlalu ikut campur dalam krisis tidak bisa jadi pemimpin acara pertemuan.

"Dialog nasional harusnya digelar di negara netral yang tidak ada hubungannya dengan Riyadh atau pihak mana pun yang berkonflik," kata Velayati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement