REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pengurus Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar Sulawesi Selatan menyatakan hanya akan mengikuti kepemimpinan yang memiliki keputusan tertinggi dalam aturan ketatanegaraan.
"Golkar Sulsel tidak ingin masuk dalam konflik dualisme kepengurusan di DPP. Makanya, siapa pun pemenang di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) beringin Sulsel pastikan ikut," ujar Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, HM Roem di Makassar, Senin (19/5).
Dia menyatakan, pihaknya hanya menginginkan Golkar bisa mengusung di pemilihan kepala daerah (pilkada) Desember mendatang. "Apakah nantinya ikut aturan yang dibuat kubu Agung Laksono ataupun Aburizal Bakrie (ARB)," katanya.
"Kami tidak mau masuk dalam kisruh mereka (DPP). Intinya siapa yang dinyatakan menang dan memegang legalitas, maka di situlah kami ikut," tegasnya.
Meski begitu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel ini berharap setelah keluarnya putusan PTUN tidak ada lagi kisruh di internal Golkar. "Sudah lah. Tidak usah lagi memperpanjang polemik ini. Sekarang bagaimana kepentingan partai dan kader bisa diakomodasi untuk bisa ikut Pilkada," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo menegaskan, Golkar Sulsel baik-baik saja. Semua proses dan program kepartaian diklaimnya berjalan dengan baik dan tidak ada hal yang perlu diragukan.
Syahrul menambahkan, kalau masih ada tersisa konflik-konflik secara nasional, kader Golkar di Sulsel jangan terlalu resah. Dia mengatakan, Golkar Sulsel tidak ikut-ikutan dalam konflik tersebut.
Karena itu, Gubernur Sulsel dua periode ini berharap permasalahan di tingkat nasional tidak sampai merusak kesolidan di daerah. Terlebih sambung dia, di tingkat nasional negosiasi-negosiasi dan konsensus tidak perlu mempengaruhi daerah.
"Saya akan minta seluruh jajaran Golkar di Sulsel kalau kita tidak perlu resah, karena apa masalahmu. Kita semua jalan baik-baik saja. Kepentingan kita adalah kepentingan politik daerah. Semua harus konsentrasi pada momentum pilkada. Selesai sampai di situ," sebutnya.
Syahrul menegaskan, dirinya hanya akan mengikuti semua proses-proses legal. "Janganmi tanya lagi yang mana legal dan tidak. Pokoknya saya hanya ikuti yang legal lah," tegas Syahrul.