Selasa 19 May 2015 12:00 WIB

Netanyahu akan Lanjutkan Pembangunan di Seluruh Yerusalem

Warga Palestina memprotes pemukiman Israel
Foto: AP/Majdi Mohammed
Warga Palestina memprotes pemukiman Israel

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM-- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (18/5) mengatakan Israel akan melanjutkan pembangunan rumah di seluruh Yerusalem, termasuk Yerusalem Timur, tempat rakyat Palestina bermaksud membangun ibu kota buat negara masa depan mereka.

Netanyahu berbicara selama sidang khusus parlemen untuk memperingati Hari Yerusalem, yang diciptakan untuk menandai penyatuan kembali kota tersebut setelah Israel mencaplok bagian timurnya dalam Perang Timur Tengah 1967.

Status Yerusalem dan pembangunan permukiman yahudi di Yerusalem Timur, tempat tinggal 300.000 orang Arab, adalah masalah inti dalam konflik Palestina-Israel. Satu peraturan yang disahkan Israel pada 1980 merujuk Yerusalem sebagai "ibu kota tak terpisahkan Israel", tapi pencaplokan Israel atas Jerusalem Timur tidak diakui oleh masyarakat internasional.

"Selama 48 tahun terakhir, kota Yerusalem yang disatukan kembali telah menjadi 'ibu kota Israel', begitulah keadaannya selama ini dan begitulah kondisinya nanti," kata Netanyahu di dalam pidatonya.

"Pendekatan saya sederhana, kami membangun di Jerusalem," kata Netanyahu, sebagaimana dikutip Xinhua, Selasa (19/5).

Ia menambahkan ia selama beberapa bulan belakangan telah memerintahkan dilanjutkannya pembangunan di Permukiman Har Homa dan Maale Hazeitim, Gilo, Ramat Shlomo dan Pisgat Zeev di Jerusalem Timur.

Saat memberi sambutan pada pertemuan terbuka, Ahad (17/5), Netanyahu mengatakan Jerusalem sejak dulu selalu menjadi ibu kota Yahudi saja, bukan bangsa lain.

Pernyataannya segera dicela oleh Palestina. Juru Bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan kepada kantor berita Palestina, Wafa, pada Senin bahwa takkan ada perdamaian dan kestabilan di Timur Tengah kecuali rakyat Palestina dapat memiliki Jerusalem Timur sebagai ibu kota mereka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement