Selasa 19 May 2015 12:28 WIB

Militan ISIS Asal Australia yang Pulang Bisa Bantu Deradikalisasi

Rep: melisa riska putri/ Red: Ani Nursalikah
Militan ISIS memamerkan kekuatannya.
Foto: Reuters
Militan ISIS memamerkan kekuatannya.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY --  Warga Australia yang kembali setelah bertempur dengan para militan ISIS akan ditindak tegas. Pemerintah Australia berencana menangkap dan memberi hukuman kepada mereka.

Namun, Direktur Eksekutif dari Institut Kebijakan Strategis Australia Peter Jennings meragukan tindakan Australia tersebut. Ia menilai ada manfaat lain yang bisa didapatkan dari kepulangan mereka.

"Saya pikir mereka akan berharga dalam proses deradikalisasi di Australia," katanya dikutip dari 9 News, Selasa (19/5).

Ia mengatakan langkah seperti deradikalisasi dibutuhkan untuk menghentikan para pemuda bergabung dengan kelompok ekstremis. Saat ini, lebih dari 100 warga Australia bertempur bersama ISIS.

Meski kepulangan mereka ke Australia akan melalui pengadilan, tetapi pengetahuan mereka akan sangat berharga. Mereka dapat menceritakan pada para pemuda tentang budaya kekerasan ISIS, perbudakan seksual dan pencucian otak.

Namun, ia mengingatkan adanya bahaya pembunuhan bagi mereka yang ingin pulang jika pemimpin ISIS mengidentifikasi mereka. "Jika mereka kembali, itu harus terjadi dengan cepat karena mereka (pemimpin ISIS) akan mencari orang dengan aksen Australia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement