REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Jumlah korban jiwa akibat wabah kolera di Kenya naik jadi 65 orang. Sedikitnya 2.324 kasus dilaporkan di seluruh negeri.
"Secara keseluruhan, 326 kasus baru dilaporkan dalam satu pekan belakangan. Ini adalah peningkatan dari pekan sebelumnya saat 226 kasus baru dilaporkan," kata Sekretaris Kabinet Urusan Kesehatan James Macharia di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan di Nairobi, Selasa (19/5).
Ia mengatakan enam kematian dilaporkan di dalam satu pekan belakangan dan berjanji pemerintah akan meningkatkan pengawasan, kesadaran masyarakat dan ketentuan mengenai penggunaan bahan kimia pengolah air untuk menghentikan penularan kolera.
Macharia menyatakan wabah tersebut berawal di Nairobi pada 26 Desember 2014. Kolera telah menyebar ke 11 dari 47 kabupaten di Kenya.
Ia menambahkan musim panas yang berkepanjangan, praktik kesehatan yang buruk dan instalasi kesehatan yang tak memadai menambah parah penyebaran kolera. Wabah koleras tersebut mulanya dilaporkan di Kenya Barat tapi belakangan menyebar ke Nairobi, wilayah tengah dan pantai negeri itu.
Macharia mengatakan puncak penularan kolera dan kematian dicatat pada April, setelah hujan lebat dan banjir. Kolera adalah penyakit diare akut yang bisa menewaskan orang dalam waktu beberapa jam jika tak diobati.
"Banjir besar yang terjadi dalam satu bulan belakangan mengakibatkan pencemaran lingkungan hidup. Praktik kesehatan yang buruk seperti buang hajat di tempat terbuka dan penjajaan makanan menambah parah wabah itu," katanya.