REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Menteri Luar Negeri Tunisia Taieb Baccouche mengatakan dalam proses dengar pendapat Parlemen pada Selasa malam (19/5), pemerintah Libya berjanji membebaskan warga Tunisia yang disandera di Libya.
Lebih dari 60 warga negara Tunisia ditangkap oleh satu kelompok bersenjata yang bersekutu dengan pasukan Fajar Libya, Sabtu (16/5). Kelompok itu menguasai Tripoli.
Menurut satu sumber di Kementerian Luar Negeri Tunisia, penculikan massal tersebut adalah reaksi atas ditangkapnya seorang komandan kelompok bersenjata oleh pemerintah Tunisia.
Konsul Tunisia di Tripoli, Brahim Rezgui mengatakan kepada stasiun radio Tunisia kelompok tersebut menuntut pembebasan segera komandan yang ditahan.
Menurut laporan sebelumnya, orang yang diculik berjumlah 170. Namun Baccouche mengatakan jumlahnya lebih sedikit dari 60. Dia menambahkan mereka selamat.
Baccouche juga mengatakan ia tak percaya pada janji itu, tapi kementeriannya secara seksama mengikuti perkembangan situasi dan menuntut keterangan terkini dari timpalannya di Libya.
"Kami terus mengadakan kontak dengan para pejabat Libya, dan kami takkan menerima ada warga Tunisia yang masih diculik atau disekap di Libya. Kami akan menjadikan hubungan politik kami sebagai dasar dalam berurusan dengan para pejabat Libya mengenai ini," kata Baccouche.