REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Pick n Pay, salah satu produsen makanan telah meminta maaf kepada para konsumennya atas sebuah kekeliruan yang fatal, Rabu (20/5). Sebelumnya, produsen asal Rusia itu memproduksi produk olahan daging babi, namun dicap halal dan boleh dikonsumsi untuk umat Muslim.
Pick n Pay mengatakan, produk makanan yang ia perkenalkan, salah satunya di cabang di Cape Town, Afrika Selatan itu disertifikasi sebagai makanan halal oleh Muslim Judicial Council (MJC). Saat publik mengetahui, kecaman datang dari sejumlah kalangan Muslim yang merasa tertipu.
Dilansir i Africa, Rabu (20/5), pada akhir pekan kemarin, sejumlah orang turun melalui media sosial berbagi gambar dari paket Rusia tersebut. Meski dilebel halal, jelas dalam komposisi tersebut, makanan olahan itu berisi 49 persen daging babi.
Pihak manajemen mengatakan label yang salah itu kemudian telah dihapus dari printer. Mereka menjanjikan kepada masyarakat bahwa kekeliruan ini tidak akan terjadi lagi.