Kamis 21 May 2015 05:20 WIB

AS dan PBB Beri Sanksi Korut

Rep: c21/ Red: Satya Festiani
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un
Foto: BBC
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara, terkena sanksi oleh Amerika Serikat dan PBB. Karena menguji coba rudal dan uji coba nuklir pada 9 Mei berhasil melakukan uji tembakan bawah laut dari kapal selam rudal balistik yang diluncurkan. Jika benar, akan menunjukkan kemajuan dalam mengejar kapal selam dilengkapi yang dilengkapi rudal.

“Foto-foto menunjukkan rudal Korea Utara yang diluncurkan dari kapal selam yang dimanipulasi oleh pembuat propaganda negara. Foto yang tampak mungkin hasil beberapa tahun dari pengembangan teknologi tersebut,” kata pejabat militer AS dan analisis, Selasa (19/5).

Korea Utara memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak menantang hak berdaulat untuk meningkatkan pencegahan militer dan membanggakan kemampuannya untuk miniaturirasi hulu ledak nuklir, klaim itu telah dibuat sebelum dan telah banyak dipertanyakan oleh para ahli dan tidak pernah diverifikasi, Rabu  (20/5).

“Tapi Korea Utara masih melakukan pengembangkan bertahun-tahun rudal balistik kapal selam,” kata Laksamana AS, James Winnefeld kepada penonton di Centre for Strategic and International Studies di Washington, Rabu (19/5).

"Mereka belum mendapatkan sejauh ini tentang video idetor pintar yang kita percaya," kata wakil ketua Kepala Staf Gabungan, Winnefeld.

Analisis diperlihatkan oleh Reuters dari insinyur kedirgantaraan Jerman Markus Schiller dan Robert Schmucker dari Schmucker Technologie untuk mendukung pernyataan Winnefeld ini.

Pasangan yang berbasis di Munich mengatakan foto-foto peluncuran itu "sangat dimodifikasi", termasuk refleksi dari rudal knalpot api di dalam air yang tidak sejalan dengan rudal itu sendiri.

Korea Utara, yang secara teratur mengancam untuk menghancurkan Amerika Serikat. Mereka memiliki korban memalsukan bukti catatan untuk mengklaim kemajuan teknologi rudal. Schiller dan Schmucker mengatakan, seperti pasar sangati buruk membangun rudal yang dipajang pada parade militer tahun 2012 dan 2013.

Pasangan ini sepakat dengan analisis diposting oleh para ahli di situs 38north.org dan armscontrolwonk.com bahwa rudal itu kemungkinan diluncurkan dari tongkang yang dirancang khusus dan bukan dari sebuah kapal selam

“Sebuah foto di televisi, pemerintah menunjukkan rudal tinggi di langit meninggalkan jejak asap putih, sedangkan foto lain dari media pemerintah menunjukkan tidak ada asap putih, menunjukkan dua foto rudal berbeda dengan sistem propulsi,” kata Schiller dan Schmucker.

Korea Selatan berpendirian posisi foto-foto yang muncul otentik. "Kami belum mengubah sikap kami bahwa roket itu ditembakkan dari kapal selam dan terbang sekitar 150 meter dari air," kata seorang pejabat militer Korea Selatan.

Komisi Pertahanan Nasional Korut dan badan pengatur utama dipimpin oleh pemimpin Kim Jong Un, Rabu (20/5) mengatakan, "peluncuran rudal berbasis kapal selam belum menaikan tingkat yang lebih tinggi dalam pengembangan serangan strategis yang berarti."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement