REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri Pemerintah Yaman di pengasingan Riyadh, Yaseen pada Rabu (20/5) mengatakan mereka mungkin tak menghadiri pembicaraan yang diperantarai PBB mengenai krisis Yaman.
Pembicaraan itu dijadwalkan diadakan di Jenewa pekan depan. Ia mengatakan pemerintahnya belum secara resmi diundang ke pembicaraan Jenewa, dan masih memerlukan waktu untuk persiapan.
Yaseen juga menegaskan mereka takkan hadir di pembicaraan tersebut kecuali kelompok Syiah Houthi mundur dari daerah yang telah direbutnya.
PBB mengumumkan akan menyelenggarakan pembicaraan mengenai krisis yang memburuk di Yaman mulai 8 Mei di Jenewa, Swiss. Di dalam satu pernyataan, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak semua pihak terlibat dalam pembicaraan itu tanpa prasyarat.
Ditambahkannya, satu-satunya cara menyelesaikan krisis di Yaman ialah penyelesaian politik melalui perundingan yang melibatkan semua pihak. Masih belum jelas apakah petinggi Houthi akan ikut dalam pembicaraan itu atau tidak.