REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan, negaranya akan melakukan misi pencarian dan penyelamatan untuk kapal migran Rohingya di Laut Andaman, Kamis (21/5). Bantuan kemanusiaan juga akan disampaikan melalui darat dan laut. Pengumuman datang setelah pekan lalu, pemerintah menolak kapal migran dan menuntut mereka keluar dari perairan Malaysia.
Seperti dilansir BBC, Menteri Luar Negeri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia berada di Myanmar untuk membicarakan krisis migran. Seperti diketahui, para migran Muslim Rohingya melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar, serta Bangladesh.
Malaysia dan Indonesia telah mengatakan siap menampung para pengungsi tersebut hingga permasalahan bisa diselesaikan. Meski begitu, kedua negara mengharapkan uluran tangan dari masyarakat internasional.
"Kasih sayang adalah sifat dasar manusia untuk memberikan bantuan kepada orang yang lapar dan sakit. Pencarian dan penyelamatan oleh pemerintah angkatan laut dan maritim negara itu diperlukan untuk mencegah hilangnya nyawa,” kata Najib di akun Twitter-nya.