REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH –- Delegasi Arab Saudi untuk PBB Abdullah al-Mualami menjamin bahwa Iran tidak akan diundang pada pembicaraan tngkat tinggi terkait konflik Yaman yang akan diadakan di Jenewa pada 28 Mei mendatang.
Sikap itu diambil Mualami karna dia tidak melihat ada alasan untuk Iran menghadiri pembicaraan tersebut. "Saya tidak melihat Iran (yang dituduh mendukung militan Houthi) untuk menghadiri pembicaraan yang ditujukan untuk mengakhiri perang yang telah terjadi lebih dari tujuh pekan," jelas Mualami, seperti dilaporkan Alarabiya, Kamis (21/5).
Mualami menyatakan hal tersebut setelah melakukan pertemuan dengan perwakilan Yaman dan Qatar. Mualami juga mengklaim Qatar dan Yaman setuju agar Iran tidak diundang dalam pertemuan itu.
Ia juga menegaskan Arab Saudi siap memperbaharui gencatan senjata dengan kelompok Houthi. "Arab Saudi siap memerbaharui gencatan senjata jika semua pihak yang terlibat berkomitmen untuk itu," tegasnya.
Mualami mengatakan pemimpin militer Arab Saudi akan mengambil keputusan jikan akan ada perpanjangan gencatan senjata.
Sebelumnya, Houthi dituduh akan melakukan kudeta terhadap pemerintahan resmi Yaman. Arab Saudi tekah melakukan sekitar 74 serangan pada Houthi karena tuduhan kudeta tersebut.