REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pertolongan Medis (Mercy) Malaysia telah memulai upaya bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Rohingya dan Bangladesh di pusat penahanan Belantik di Kedah, Kamis (21/5). Presidennya Mercy Malaysia, Datuk Dr Ahmad Faizal Perdaus mengatakan telah mulai melakukan operasi bantuan di kamp telah dikerjakan dengan kerja sama penuh dan akan terus melakukannya dengan cara yang sama.
"Kami berkonsentrasi bantuan kami dalam dua bidang utama, yaitu kesehatan dan bantuan medis. Keduanya sama pentingnya dengan makanan," katanya dikutip dari The Malaymail Online.
Dia mengatakan, Mercy Malaysia ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah menyediakan akses dan perlengkapan yang diperlukan untuk para pengungsi.
Dilaporkan sekitar 1.158 orang pengungsi Rohingya dari Bangladesh dan Myanmar, termasuk perempuan dan anak-anak, mendarat secara ilegal dengan perahu di Langkawi di Kedah pada 10 Mei. Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi sampai saat ini.
Mercy Malaysia mengungkapkan, bagi yang ingin mendukung bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya dari Myanmar dan Bangladesh bisa menyumbang lewat Bank CIMB. Tak hanya itu, bagi para relawan juga bisa memberikan uang tunai lewat kantor pusat Mercy Malaysia.