REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Barack Obama mengatakan, ia akan memiliki saham pribadi dan memastikan bahwa negosiasi dengan Iran akan berjalan lancar. Negosiasi itu akan menghasilkan kesepakatan bahwa Teheran memproduksi senjata nuklir dalam jangka panjang.
Hal tersebut ia ungkapkan dalam sebuah wawancara dengan The Atlantic. Menurut Obama, dalam perjanjian tersebut Iran akan memiliki senjata nuklir dalam waktu 20 tahun. Obama mengatakan, ia akan menjaga komitmen dengan Iran dan siap menerima kritik dari berbagai kalangan terkait kesepakatan tersebut.
Seperti diketahui, Israel dan beberapa sekutu Teluk Persia khawatir dengan kesepakatan Obama dan Iran. Menurut mereka, Iran hanya menunda pembuatan senjata nuklir untuk menghindari sanksi ekonomi bagi negaranya.