REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir memberikan kuliah singkat mengenai peran Indonesia untuk menyelesaikan konflik internasional.
Dia menjelaskan salah satu masalah yang saat ini masih berlarut-larut adalah kemerdekaan Palestina. "Palestina saat ini hanya satu-satunya negara anggota KAA yang masih belum merdeka," ujar dia di Universitas Paramadina, Jumat (22/5).
Fachir menjelaskan peran Indonesia dalam penyelesaikan konflik tidak terlepas dari Alquran surat Al Hujurat ayat 17. Dia menjelaskan Allah menciptakan manusia dari golongan laki-laki dan perempuan untuk berinteraksi.
Namun tak berhenti pada interaksi saja tetapi dalam implementasinya saat ini harus dikaitkan dengan hubungan internasional.
Dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan perdamaian dunia adalah tugas Indonesia bahkan sebelum merdeka. "Karena itu hingga saat ini kita berupaya untuk kemerdekaan Palestina," jelas dia.
Mantan Duta Besar Arab Saudi ini juga menjelaskan saat KAA beberapa waktu lalu dibahas mengenai implementasi Dasasila Bandung yang belum tercapai. Terkait Palestina, maka pasal satu Dasasila Bandung, penghormatan terhadap HAM belum sepenuhnya terpenuhi.
Ini bukan hanya menjadi tanggung jawab negara di wilayah konflik saja. Indonesia juga menuntut PBB sebagai lembaga internasional mampu memecahkan masalah konflik ini.
Indonesia sejak 1957 telah memberikan upaya bantuan bagi dunia internasional yang berkonflik. "Hingga saat ini pasukan Garuda yang telah dikirimkan untuk menjaga perdamaian dunia sebanyak 30 ribu personel," kata Fachir.