REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan perginya Muslim Rohingya dari Myanmar bukan tanpa sebab. Ia menilai ada suatu hal yang tengah diperjuangkan oleh etnis Rohingya.
"Mereka melarikan diri dengan melakukan perjalanan jauh dan berbahaya untuk masa depan yang lebih baik," kata Blinken di Yangon seperti dikutip the Morning Journal, Sabtu (23/5).
Blinken berharap permasalahan di Myanmar dapat segera diselesaikan. Blinken juga mengatakan bahwa Amerika siap untuk membantu negara-negara di kawasan yang sedang menanggung beban dan menyelamatkan hidup.
“Kami memiliki kewajiban bersama untuk menjawab keinginan para imigran yang telah mempertaruhkan nyawa mereka di laut,” ujarnya.
Blinken menambahkan, AS kini tengah mempertimbangkan secara aktif dua opsi bantuan. Blinken mengatakan, negeri Paman Sam akan mulai dengan bantuan keuangan.
“Jika UNHCR dan IOM menunjukkan tanda perlunya dana tambahan untuk membantu pemerintah dalam membangun hal-hal seperti fasilitas penerimaan dan menjamin prosedur pemeriksaan perlindungan, kami akan mempertimbangkan permohonan itu," imbuh Blinken.
Blinken juga telah memikirkan permintaan Malaysia dan Indonesia untuk membantu memukimkan kembali para pengungsi.
"Kami sedang mempelajari dengan hati-hati permohonan itu. Kami siap memimpin upaya multinasional apapun yang dikoordinasi oleh UNHCR untuk memukimkan kembali para pengungsi yang paling rentan," kata Blinken.