REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sedikitnya 61 anggota kelompok fanatik Negara Islam (IS/ISIS) tewas dalam serangan udara pimpinan AS dan bentrokan dengan pasukan keamanan Irak di Irak tengah dan utara pada Sabtu (23/5).
Sementara itu pasukan keamanan membebaskan satu kota kecil saat mereka bergerak maju untuk merebut kembali kota besar di Provinsi Anbar dari anggota IS, kata beberapa sumber keamanan.
Di Irak Utara, pesawat koalisi internasional pada Sabtu pagi menggempur benteng IS di Desa Ashiq di dekat Kota Tal Afar, yang dikuasai IS dan berada sekitar 70 kilometer di sebelah barat Ibu Kota Provinsi Nineveh, Mosul. Sebanyak 11 anggota IS tewas dan delapan orang lagi cedera, kata satu sumber keamanan Kurdi yang tak ingin disebutkan jatidirinya kepada Xinhua.
Pesawat tempur koalisi pimpinan AS juga menyerang posisi IS di satu desa di dekat Kota Qaiyara, yang dikuasai IS dan terletak 50 kilometer di sebelah selatan Mosul, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Koalisi tersebut menghancurkan empat kendaraan IS serta menewaskan 16 gerilyawan, kata sumber itu.
Di Provinsi Salahudin, pasukan keamanan Irak dan anggota milisi sekutunya mematahkan serangan oleh petempur IS terhadap ladang minyak Allas di provinsi tersebut, setelah bentrokan sengit dengan gerilyawan yang memulai serangan mereka pada malam hari dengan menggunakan bom mobil dan senapan mesin berat, kata satu sumber keamanan provinsi kepada Xinhua.
IS mengakhiri serangan mereka pada pagi hari, setelah mereka gagal menjejakkan kaki di ladang minyak itu. Dua kendaraan mereka hancur dan tiga anggotanya tewas serta tiga lagi lagi cedera, tambah sumber tersebut.
Masih di provinsi yang sama, pasukan keamanan dan anggota milisi yang dikenal dengan nama Hashd Shaabi, atau Gerakan Rakyat, bentrok dengan petempur IS di kilang minyak yang sebagian dikuasai IS, Baiji, sekitar 200 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad, kata sumber itu tanpa memberi perincian mengenai korban jiwa.
Pertempuran di kilang minyak Baiji terjadi setelah pasukan keamanan berhasil memasuki kilang minyak terbesar di Irak tersebut pada Kamis malam. Pasukan keamanan menghancurkan pengepungan terhadap lebih dari 300 anggota keamanan yang telah dikepung oleh anggota IS di dalam kilang minyak itu, setelah gerilyawan meraih wilayah di sana pada awal Mei.