REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Seorang komandan pemberontak Ukraina, Oleksiy Mozgovoy dan enam rekannya tewas dalam serangan bom mobil di dekat Alchevsk, perbatasan Ukraina-Rusia, Sabtu (23/5).
Media setempat melaporkan, kendaraan yang ditumpangi Mozgovoy dibom dan ditembaki tembakan senapan mesin dari para penyerang tak dikenal. Diduga, serangan merupakan bagian dari sabotase kelompok pengintai. Sementara pemerintah Ukraina tidak berkomentar terhadap insiden ini.
Sebelumnya, dikutip dari VOA News sudah ada beberapa upaya untuk membunuh Mozgovoy. Pembunuhan terjadi selang beberapa hari setelah diplomat senior Amerika Serikat, Victoria Nuland, menyerukan segera diakhirinya pelanggaran gencatan senjata di timur Ukraina.
Dalam pernyataannya di Moskow, 18 Mei lalu, Nuland mengatakan gencatan senjata yang disepakati oleh Rusia, Ukraina, Perancis dan Jerman sejak Februari lalu telah dilanggar setiap hari.
Seruan Nuland datang dibuat di hari yang sama saat pihak berwenang Kiev menunjukkan dua tahanan yang ditangkap diidentifikasi sebagai tentara Rusia. Dua tahanan tersebut diduga membunuh tentara Ukraina. Moskow kemudian menyatakan dua tawanan itu telah meninggalkan dinas militer aktif sebelum mereka ditangkap di wilayah Ukraina.
Sementara itu, militer Ukraina mengatakan sekitar 90 tentaranya telah tewas dalam pertempuran dengan pemberontak sejak gencatan senjata diumumkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
