Ahad 24 May 2015 21:30 WIB

Imigran Tunisia Meninggal di Kapal yang Karam

Sukarelawan dari Amnesty International melakukan aksi meletakkan kapal kertas di sebuah pantai di Barcelona, Spanyol. Kapal yang diberi tulisan SOS Europe itu merupakan keprihatinan dari banyak imigran yang meninggal di kapal saat hendak masuk ke Eropa.
Foto: Reuters
Sukarelawan dari Amnesty International melakukan aksi meletakkan kapal kertas di sebuah pantai di Barcelona, Spanyol. Kapal yang diberi tulisan SOS Europe itu merupakan keprihatinan dari banyak imigran yang meninggal di kapal saat hendak masuk ke Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, TUNISIA -- Setidaknya lima imigran Tunisia, Sabtu (23/5), tewas ketika kapal mereka yang sedang berlayar menuju Italia terbalik di lepas pantai Tunisia, kata para pejabat.

"Sebuah kapal imigran yang membawa puluhan orang terbalik pada Sabtu di lepas pantai Monastir ... pasukan Angkatan Laut menyelamatkan 49 imigran Tunisia dan menemukan lima mayat imigran Tunisia," kata seorang perwira angkatan laut.

Para penyelundup imigran memanfaatkan kedekatan Tunisia ke Pulau Lampedusa di Italia untuk mengapalkan imigran ke sana. Pihak berwenang Tunisia telah menyelamatkan puluhan orang yang bepergian dengan kapal yang tidak aman dalam beberapa minggu terakhir.

Kebanyakan penyelundup lebih memilih untuk beroperasi dari negara tetangganya, Libya, untuk mengeksploitasi kekosongan keamanan di negara yang terpecah belah akibat perebutan kekuasaan antara kedua pemerintah. Pada Sabtu, pihak berwenang di Tripoli menahan 580 imigran dari negara-negara sub-Sahara yang telah menunggu di sebuah peternakan sebelum para penyelundup membawa mereka ke kapal menuju Italia, kata seorang pejabat keamanan.

"Kami menemukan perangkat telekomunikasi seperti GPS, tiga telepon (satelit) Thuraya, 10 telepon genggam lokal, komputer dan rompi penyelamat," kata Abd Al-Naser Azzam, juru bicara satuan polisi tempur yang mengatasi imigrasi ilegal.

Sebulan setelah hampir 900 imigran tenggelam dalam tragedi kapal karam Mediterania terburuk dalam sejarah, aliran orang putus asa untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik di Eropa telah meningkat karena para penyelundup manusia memanfaatkan laut yang kini lebih tenang. Pekan lalu, Uni Eropa menyetujui misi angkatan laut untuk menarget kelompok penyelundupan imigran dari Libya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement