REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Seorang pejabat senior militer Iran mengatakan kepada parlemen, angkatan bersenjata membutuhkan anggaran yang lebih besar untuk menghadapi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). ISIS dilaporkan telah memperluas pengaruhnya di negara-negara tetangga Iran.
"Kami menghadapi ancaman baru di wilayah tersebut. Kelompok teroris dekat dengan perbatasan kita," kata Jenderal Ahmad Reza Pourdastan--yang memerintahkan pasukan darat Iran, dilansir Reuters, Ahad (24/5).
"Hari ini kita melihat adanya ISIS di Afghanistan dan Pakistan," kata dia menegaskan.
Tentara Iran dan Garda Revolusi elite, kata dia, harus diperkuat untuk dapat membeli tank, kendaraan transportasi dan merombak helikopter kami. Sementara itu, ISIS telah menyita potongan jengkal bumi Suriah dan Irak di sebelah barat Iran. Mereka juga telah membuat pijakan kaki di negara tetangga timurnya, Pakistan dan Afghanistan.
Jenderal Iran memperingatkan bahwa semua wilayah Iran harus tetap dijaga. Untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2016, anggaran pertahanan Iran meningkat lebih dari 30 persen, mencapai sekitar US 10 miliar dolar. Selain itu, angkatan bersenjata menerima 1,2 miliar dari dana mandiri.
Pourdastan mengatakan kepada parlemen, bahwa ISIS juga meluncurkan serangan di Irak, pada bulan Juni ke Jalula, hanya 40 kilometer dari perbatasan Iran.
"Dalam waktu kurang dari tiga hari, kami mengirim lima brigade ke perbatasan dan helikopter pengintai kami menembus 40 kilometer ke Irak," tambah Pourdastan.