REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Dewan Kerja Sama Negara Teluk Arab (GCC) menolak klaim pasukan koalisi udara yang dipimpin Amerika Serikat (AS) pihaknya gagal mengikuti kemajuan Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Hal ini juga disampaikan Menteri Luar Negeri Qatar Khalid al-Attiyah saat berbicara dengan anggota GCC dan Uni Eropa di Doha, Senin (25/5).
“Aksi milier saja tidak cukup. Koalisi ini (GCC) tidak gagal, tetapi serangan udara saja tidak cukup,” ujar Attiyah yang mewakili negara-negara GCC dalam pertemua dengan Uni Eropa, seperti dilaporkan Al Arabiya.
Ia menambahkan banyak langkah yang harus dikoordinasikan bersama-sama hingga kampanye dan serangan melawan teroris bisa efektif.
Salah satu langkah itu, kata Attiyah, adalah melakukan dialog di Irak dan Suriah untuk mencari jalan keluar dan menyelamatkan warga kedua negara tersebut. “Karena mereka (ISIS) telah menerapkan rezim tiran dan kebrutalan teroris,” katanya.
ISIS telah mengontrol penuh perbatasan antara Irak dan Suriah pada Ahad (24/5). Sehari sebelumnya, mereka berhasil menguasai kota Ramadi di Irak dan kota bersejarah Palmyra di Suriah.