REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI –- Lebih dari 350 orang dilaporkan tewas akibat gelombang panas yang menerpa India. Gelombang tersebut dikabarkan mencapai suhu 48 derajat celcius atau 118 fahrenheit di beberapa daerah.
Sebagian besar kematian terjadi di negara-negara selatan Telangana dan Andhra Pradesh. Sebanyak 140 warga dinyatakan meninggal di dua daerah tersebut sejak Sabtu (23/5). Setelah kejadian itu, pihak berwenang India mendesak masyarakat untuk tetap tinggal di dalam rumah dan memperbanyak minum.
Telengana dan Andra Pradesh adalah dua daerah yang terkena dampak terburuk dari gelombang suhu panas tersebut. Keduanya telah dilanda panas terik sejak April lalu. Namun kematian baru terjadi dalam sepekan terakhir.
Badan Meteorologi India memprediksi gelombang panas akan tetap berlangsung hingga beberapa hari ke depan. “Gelombang panas disebabkan karena kurangnya intensitas hujan,” kata pejabat Badan Meteorologi India, seperti dilaporkan BBC News, Senin (25/5).
Badan tersebut juga melaporkan sebagian besar korban meninggal telah memasuki usia senja. Rata-rata korban bekerja dan terkena gelombang panas, lalu dehidrasi, dan akhirnya meninggal.