REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Pemerintah Sudan membantah mendukung pemberontak di Sudan Selatan setelah menuduh Khartoum memasok senjata kepada para pemberontak yang menguasai ladang minyak.
Juru bicara Kementrian Luar Negeri Sudan Ali al-Sadiq mengatakan kepada kantor berita resmi SUNA pada Senin (25/5) bahwa negaranya memiliki kepentingan dalam intervensi tersebut.
"ketidakstabilan di Sudan Selatan akan mengirim lebih banyak pengungsi ke Sudan dan menciptakan area di sepanjang perbatasan," ujar al-Sadiq, dikutip dari AP, Senin (25/5).
Sebelumnya, pejabat militer Sudan Selatan telah menuduh bahwa Khartoum menyediakan senjata dan amunisi untuk pemimpin tentara yang berkhianat. Sudan Selatan merdeka dari Sudan pada tahun 2011 setelah wilayah itu dilanda tahun perang sipil berdarah dengan pasukan pemerintah Sudan.