REPUBLIKA.CO.ID,TUNIS -- Seorang tentara Tunisia ditembak mati setelah membunuh tujuh rekannya di sebuah barak militer di Tunis. Serangan terjadi pada upacara pengibaran bendera di barak Bouchoucha.
BBC News melaporkan pada Senin (25/5), Kementerian Pertahanan Tunisia menyatakan pelaku diduga memiliki masalah keluarga dan psikologis. Juru bicara kementerian Belhaasen Oueslati menyatakan bahwa pelaku juga telah dilarang membawa senjata.
Oueslati menggambarkan insiden itu sebagai "tindakan terisolasi, bukan aksi teroris". Menurutnya, akan ada investigasi untuk menentukan motif pembunuhan.
"Tentara menyerang satu orang dengan pisau sebelum mengambil pistol korban dan "menembak rekan-rekannya," katanya.
Penembakan terjadi di barak, yang berada dekat dengan museum dan gedung parlemen. Aksi tersebut mendorong evakuasi sekolah terdekat. Polisi bala bantuan dikirim ke daerah itu untuk menyisir jalan-jalan di dekatnya, sementara tim medis membantu sekitar 10 korban luka lainnya.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mohamed Ali Aroui mengatakan pada radio nasional bahwa tidak ada tembakan di luar barak.