REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sedikitnya 800 orang tewas akibat gelombang panas yang menyapu seluruh India. Suhu udara mencapai hampir 50 derajat Celsius.
Rumah sakit dalam kondisi siaga untuk menangani korban sengatan panas. Otoritas mengimbau warag berada dalam rumah.
Di kawasan paling parah, Andhra Pradesh di selatan, 551 orang tewas dalam sepekan terakhir saat temperatur menembus angka 47 derajat Celsius, Senin (25/5).
"Pemerintah pusat telah menyosialisasikan program melalui televisi agar warga tidak keluar rumah tanpa topi, minum air dan langkah pencegahan lain," ujar komisioner khusus untuk manajemen bencana di India P Tulsi Rani, dikutip dari AFP.
Dia mendesak lembaga swadaya masyarakat dan pemerintah membuka pos yang menyediakan air minum. Tujuannya agar masyarakat bisa menjangkau air minum dimanapun.
Sebagian besar wilayah India, termasuk New Delhi mengalami serangan panas beberapa hari belakangan. Hal ini memicu kekhawatiran padamnya aliran listrik karena penggunakan pendingin udara yang lebih lama.
Senin (25/5), suhu udara di New Delhi mencapai 45,5 derajat Celsius atau lima derajat lebih tinggi dibandingkan rata-rata suhu musiman. Negara bagian Telangana yang berbatasan dengan Andhra Pradesh mengalami suhu 48 derajat Celsius pekan lalu.