REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih menilai pasukan Irak kurang berkeinginan untuk melawan kelompok radikal ISIS. Masalah itu rupanya menjadi perhatian utama yang diperbincangkan akhir pekan lalu.
"Hal itu tentu saja telah menjadi masalah yang telah kita lihat di masa lalu," kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, dilansir dari Reuters pada Selasa (26/5).
Masalah tersebut muncul setelah sebelumnya Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Ash Carter pada Ahad (24/5) mengatakan bila pasukan Irak tidak menunjukkan kemauannya melawan ISIS saat perang di Ramadi. Sementara pasukan AS berusaha mendorong mereka untuk terlibat lebih langsung.
Pada Sabtu (23/5) pasukan Irak justru mundur setelah dikalahkan militan ISIS. Padahal, jumlah pasukan Irak jauh lebih banyak dibanding kelompok radikal tersebut.