Rabu 27 May 2015 21:55 WIB

Temuan Kuburan Massal, Malaysia akan Ganti Pagar di Perbatasan

Imigran etnis Rohingya dan Banglades belajar membaca dan menulis di tempat pengungsian sementara Desa Bayeun, Kecamatan Rantoe Seulamat, Aceh Timur, Aceh, Selasa (26/5).
Foto: Antara/Syifa
Imigran etnis Rohingya dan Banglades belajar membaca dan menulis di tempat pengungsian sementara Desa Bayeun, Kecamatan Rantoe Seulamat, Aceh Timur, Aceh, Selasa (26/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Terkait penemuan hampir 140 kuburan massal di perbatasan Malaysia-Thailand, Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Wan Junaidi Tuanku Jaafar mengatakan Malaysia akan meningkatkan pengamanan di sepanjang perbatasan.

"Kami menyarankan adanya dinding dan polisi serta imigrasi hendaknya mempelajari hal itu. Untuk saat ini, mereka akan mengganti pagar seperti yang sudah disepakati," katanya, Rabu (27/5).

Malaysia mengatakan kamp-kamp itu ditemukan setelah pemerintah melancarkan operasi pada 11 Mei. Wan Junaidi membantah pemberitaan media yang mengatakan pihak berwajib sudah mengetahui mengenai kamp tempat ditemukannya mayat itu beberapa bulan sebelumnya.

"Itu adalah kamp-kamp sementara, dan tidak ada kaitannya dengan yang ini," katanya.

Kawasan tempat kamp-kamp itu ditemukan terjal dan merupakan hutan lebat. Pihak berwajib Malaysia sudah meminta akses dari pihak perbatasan Thailand, yang kondisi geografisnya lebih mudah.

Thailand mengatakan akan mempertimbangkan permintaan tersebut.

Kawasan hutan yang lebat di Thailand selatan dan Malaysia utara merupakan titik utama bagi penyelundup untuk membawa pendatang ke Asia Tenggara dengan kapal dari Myanmar, sebagian besar Muslim Rohingya yang mengaku lari dari penyiksaan dan Bangladesh.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement