Kamis 28 May 2015 16:10 WIB

Ekspor Mangga Australia Cetak Rekor Baru

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN -- Musim panen lalu, Australia mencetak rekor baru dalam jumlah mangga yang diekspor. Lebih dari satu juta nampan mangga telah dikirim ke sejumlah pasar di seluruh dunia.

Tapi rekor tersebut baru dianggap sebagai sebuah awal dari industri mangga Australia. Rencananya Australia ingin menggandakan jumlah ekspornya.

Rencananya dari jumlah 10 persen dari panen nasional akan dinaikkan menjadi 20 persen, atau dua kali lipat, dalam lima tahun ke depan.

Gavin Scurr dari Asosiasi Industri Mangga Australia (AMIA) mengatakan target ini akan menjadi hal yang menarik bagi industri mangga. "Semua konsumen kami dari seluruh dunia menyukai mangga Australia. Jadi kita punya permintaan besar," katanya baru-baru ini.

"Tantangan kami adalah memenuhi kewajiban karantina dan melakukannya seefisien mungkin, sehingga harganya bisa terjangkau.

"Jadi, satu dari lima mangga Australia akan diekspor dalam waktu lima tahun, kami pikir hal ini bisa dicapai."

Tujuan industri mangga Australia untuk melipatgandakan ekspornya telah mendapat sambutan yang baik, dengan dibukanya pasar Amerika Serikat pada awal tahun ini.

Gavin Scurr mengatakan keberhasilan pengiriman pertama mangga ke AS, disertai tanggapan positif dari konsumen Amerika, diharapkan menjadi sebuah awal yang akan besar kedepannya.

"Ada sekitar 320 juta orang di Amerika Serikat. Bahkan jika hanya 10 persen dari mereka mampu dan ingin membeli mangga, jumlahnya mencapai 30 juta orang, yang jauh lebih banyak dari penduduk Australia," kata Scurr.

Sementara itu, Pemerintah Kawasan Australia Utara kini sedang menguji tanah dan air untuk dikembangkan menjadi sentra perkebunan mangga di masa depan.

Berbicara di Konferensi Mangga Australia ke-10 yang diselenggarakan di Darwin, Menteri Industri Utama Kawasan Australia Utara, Willem Westra van Holthe mengatakan ada "lahan kecil" di selatan dari kawasan Mataranka yang tampak menjanjikan sebagai perkebunan mangga.

"Ini daerah benar-benar menjanjikan untuk perkebunan mangga dan sekarang kita butuh perusahaan swasta untuk datang dan mewujudkannya," katanya.

Tak hanya itu, Westra van Holthe mengatakan kementriannya sedang meneliti ika musim mangga di Kawasan Australia Utara bisa diperpanjang, sehingga dimulai dari September dan selesai pada akhir Februari.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement