Kamis 28 May 2015 15:13 WIB

AS Nyatakan Siap Berpatroli di Laut Cina Selatan

Rep: Stevy Maradona/ Red: Ani Nursalikah
Kapal Induk USS Ronald Reagan
Foto: imgkid.com
Kapal Induk USS Ronald Reagan

REPUBLIKA.CO.ID, PEARL HARBOUR -- Dalam kunjungan wartawan Asia Tenggara ke kapal induk USS Ronald Reagan yang akan berpatroli di Asia Pasifik, Komandan Grup Penyerang AL AS Admiral Patrick Piercey mengatakan pasukannya siap berpatroli di Asia Pasifik.

"Serangan kami mematikan, kami siap, dan kami kredibel," kata Piercey, Rabu (27/5).

Piercey mengklaim, armada AS di Asia Pasifik tidak bermaksud untuk meningkatkan ketegangan. Ia menegaskan armada AS siap mengatasi konflik apapun.

Namun ada cara yang lebih baik mengatasi konflik, yaitu lewat proses hukum internasional, norma-norma hukum yang berlaku, dan praktik perdamaian.

"Operasi kapal induk AS di area Laut Cina Selatan adalah demonstrasi dari komitmen AS kepada kawasan itu," kata Piercey.

Kapal induk USS Ronald Reagan adalah salah satu unit tempur terbaik AL AS. Kapal berbahan bakar nuklir itu mampu mengangkut 65 pesawat tempur dan 5.000 prajurit. Kapal ini nantinya akan berlabuh di Jepang dan berpatroli di sekitar wilayah Asia Pasifik.

Situasi memang menghangat di Laut Cina Selatan dalam tiga pekan terakhir. Beberapa hari lalu, AS merilis foto dari pesawat pengintai P8 A Poseidon yang memperlihatkan bagaimana reklamasi masif di Kepulauan Spratley yang dilakukan Cina. Dalam foto itu terlihat adanya struktur lapangan terbang dan bangunan lainnya.

Cina protes keras atas foto dari pesawat pengintai tersebut. Surat kabar yang menjadi corong Partai Komunis Cina mengeluarkan editorial keras, dan menyebut kalau AS terus melakukan pengintaian macam itu maka konflik bersenjata bisa terjadi antara kedua negara.

Sengketa Laut Cina Selatan adalah sengketa wilayah laut dan kepulauan yang melibatkan Cina di satu sisi, dengan Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei Darusallam, dan Indonesia. Akhir pekan ini di Singapura akan ada pertemuan penting antara Menhan AS dengan menteri-menteri ASEAN membahas masalah keamanan kawasan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement