Kamis 28 May 2015 15:59 WIB

Gelombang Panas Melanda, Cuti Dokter India Dibatalkan

Anak-anak India bermain air di tengah gelombang panas.
Foto: india today
Anak-anak India bermain air di tengah gelombang panas.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Cuti dokter dibatalkan untuk membantu masyarakat yang sakit akibat gelombang panas di India.

Jumlah korban meninggal di Andhra Pradesh sendiri telah mencapai 1.020 jiwa. Dalam menanggapi keadaan tersebut, pajabat setempat membatalkan jadwal cuti para dokter dan meminta para warga tidak meninggalkan rumah pada siang hari demi menghindari cuaca yang sangat panas.

Meski demikian, tetap berada di dalam ruangan bukan merupakan pilihan yang baik bagi banyak warga India.

"Saya pusing dan demam. Namun jika saya tetap berada di dalam rumah, bagaimana saya bisa mendapatkan uang?" kata Akhlaq (28 tahun) yang sehari-harinya mencari nafkah dengan mengumpulkan barang-barang bekas di New Delhi.

Di ibu kota India tersebut, temperatur udara mencapai 45 derajat Celcius pada Selasa lalu.

Meteorolog di negara bagian Hyderabad, Y K Ready, gelombang panas di India bagian selatan terus terjadi selama enam hari atau dua kali lipat lebih lama dibanding biasanya. Hyderabad juga merupakan daerah paling parah terkena gelombang panas.

Gelombang panas di India disebabkan oleh angin kontinental kering yang ditiup dari Iran dan Afghanistan. Cuaca tersebut diperkirakan akan mereda pada akhir pekan ini sebelum kedatangan musim hujan di wilayah timur dan selatan.

Gelombang panas di India, dengan suhu udara mencapai di atas 47 derajat Celsius menewaskan setidaknya 1.371 warga sepanjang pekan ini.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement