REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG – Komunitas Turki dan Muslim di Belanda menilai permintaan Geert Wilders untuk mengadakan pameran dan lomba karikatur Nabi Muhammad sebagai provokasi.
Politisi sayap kanan Belanda, yang dikenal dengan pernyataan anti-Islam-nya itu, mengirimkan surat kepada parlemen Belanda pekan lalu. Ia meminta agar pameran kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad ditampilkan kembali di parlemen Belanda.
Ejder Kose, seorang pengacara dan Wakil Ketua Center for Public Debate berharap parlemen akan menolak permintaan itu demi alasan politik dan hukum. “Permintaan Geert Wilders ini jelas sebuah provokasi,” ujarnya kepada Anadolu Agency, dilansir dari situs yang sama, Rabu (27/5).
Kose juga menegaskan bahwa insiatif Wilders ini bisa dianggap sebagai kejahatan yang didasari kebencian terhadap Islam (hate crime). Karena itu, menjadi penting untuk menentukan batas-batas kebebasan berekspresi.
Rasit Bal, Ketua Contact Body Muslims and Government, mengatakan parlemen tidak akan membiarkan provokasi seperti itu. Kelompoknya, sebagai perwakilan dari komunitas Muslim, akan bertemu dengan pemerintah secara teratur untuk meninjau isu yang berdampak bagi komunitas Muslim ini.
“Kami yakin parlemen dan pemerintah akan mengambil pendekatan yang bijaksana. Kami mengandalkan mereka dalam hal ini. Pameran yang menghina iman itu tidak mungkin digelar,” ujar Rasit.
Sebelumnya, Wilders dan kelompoknya telah mengadakan pameran serupa di Curtis Culwell Center, Texas. Politikus sayap kanan itu juga memberikan pidato pada hari yang sama, ketika dua orang ditembak mati setelah mereka melepaskan tembakan ke arah gedung pameran.