Kamis 28 May 2015 23:58 WIB

Besok, Pria Arizona Buat Kontes Gambar Muhammad di Masjid

Rep: C38/ Red: Ilham
Kartun-kartun satir dari majalah Penguen
Foto: upi.com
Kartun-kartun satir dari majalah Penguen

REPUBLIKA.CO.ID, ARIZONA -- Penghinaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW akan kembali dilakukan oleh para pembenci Islam. John Ritzheimer, seorang pria dari Phoenix, Arizona akan menggelar unjuk rasa dan kontes kartun dengan tema 'Draw Muhammad' pada hari Jumat, besok. Unjuk rasa itu akan digelar di depan Masjid yang sering dikunjungi dua pelaku serangan dalam kontes kartun di Garland, Texas.

"Kami mengadakan acara itu untuk menanggapi kontes kartun yang diselenggarakan oleh aktivis anti-Muslim, Pam Geller pada 3 Mei di Garland, Texas," ujar John Ritzheimer kepada stasiun televisi KPNX, dilansir dari Talking Points Memo, Kamis (28/5).

Ia menilai, kompetisi itu terganggu oleh serangan dua orang bersenjata yang diduga simpatisan Negara Islam. Mereka melepaskan tembakan dari luar sebelum ditembak mati oleh petugas keamanan.

Masjid tempat kontes baru itu direncanakan di Masjid Islamic Community Center of Phoenix. Itu adalah masjid yang sering dikunjungi oleh salah satu penembak sebelum serangan.

KNPX juga melaporkan, Ritzheimer telah mengadakan protes anti Islam dua minggu lalu sebelum memutuskan untuk menjadi penggagas acara ini. Ritzheimer membela acara tersebut dan T-shirt bertuliskan 'F- Islam' yang dipakai oleh beberapa yang hadir.

Ritzheimer, yang adalah seorang ateis, telah melaporkan rencana itu ke Kepolisian Phoenix dan FBI. Namun, mereka dikabarkan menolak berkomentar tentang protokol apa yang sedang dilaksanakan.

Pimpinan masjid yang akan menjadi tempat kontes kartun dan unjuk rasa itu, Usama Shami mengatakan, ia menghormati hak para demonstran mengekspresikan kebebasan berbicara. Namun, seharusnya mereka tidak melakukannya dengan cara yang bodoh. "Semua orang memiliki hak untuk menjadi fanatik, rasis, dan idiot," kata Shami.

Shami mengimbau agar anggota Masjid tidak terlibat kekerasan dengan para demonstran pada Jumat besok. "Mereka (para demonstran) tidak ingin mencari diskusi intelektual. Mereka hanya ingin membangkitkan kontroversi dan kita tidak akan ikut menjadi bagian dari itu," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement