Jumat 29 May 2015 12:40 WIB

Gunung Berapi di Jepang Meletus

Rep: melisa riska putri/ Red: Esthi Maharani
Muntahan magma dari erupsi gunung berapi (Ilustrasi)
Muntahan magma dari erupsi gunung berapi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sebuah gunung berapi meletus di sebuah pulau kecil di selatan Jepang, Jumat (29/5). Gunung tersebut memuntahkan awan hitam, abu dan batu ke langit. Pemerintah setempat pun langsung melakukan evakuasi.

Hingga saat ini tidak ada korban luka yang dilaporkan setelah meletusnya Gunung Shindake pukul 10 waktu setempat. Badan Meteorologi Jepang melaporkan letusan gunung terjadi spektakuler yakni dengan mengirim aliran piroklastik batu dan gas panas ke arah laut.

Mereka juga menaikkan level ke tingkat siaga untuk gunung berapi di Pulau Kuchinoerabu ini. Sebelumnya, Gunung Shindake juga pernah meletus pada Agustus tahun lalu setelah letusan terakhir pada 1980.

Sebuah helikopter militer telah dikirim untuk melihat kondisi pulau dan menilai kerusakan yang terjadi. Juru bicara kepala pemerintah Yoshihide Suga megatakan bila penjaga pantai juga telah mengirim kapal untuk membantu mengevakuasi warga.

Seorang kepala desa setempat, Nobuaki Hayashi mengatakan sekitar 120 dari 137 penduduk pulau telah berkumpul di pusat evakuasi. Menurutya, beberapa orang di pulau masih belum ditemukan. Setidaknya satu orang berada di daerah 'batas' dan harus dievakuasi dengan perahu karena tidak bisa menuju ke penampungan dengan jalur darat.

Ia mengaku saat letusan terjadi terdengar suara yang menggelegar. "Ada suara ledakan sangat keras kemudian asap hitam naik, langit gelap. Baunya belerang," kata dia.

Pulau Kuchinoerabu beada 80 kilometer di barat daya dari pulau utama Kyushu. Pulau ini dipenuhi hutan lebat dan merupakan taman nasional yang mendukung pariwisata dan perikanan.

Biasanya, hanya perlu naik kapal feri yang ada satu kali sehari dari Pulau Yakushima untuk menuju Kuchinoerabu. Sebab, jarak pulau berpenghuni 13 ribu orang ini ke Kuchinoerabu hanya 12 km dan didukung dengan adanya bandara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement