REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Rasa pesimistis muncul dalam pertemuan regional dalam pembicaraan krisis migran Asia Tenggara di Bangkok, Jumat (29/5). Sebab, banyak peserta termasuk Myanmar, Indonesia dan Malaysia tidak mengirimkan wakilnya di tingkat kementerian.
Namun Malaysia mengatakan pihaknya menjajaki kemungkinan mengadakan pertemuan puncak dalam beberapa pekan ke depan. Pertemuan itu ditujukan kepada pemimpin Thailand, Malaysia, Indonesia dan Myanmar.
"(Pertemuan) ini dengan tujuan menemukan solusi yang bisa diterapkan untuk krisis yang dialami," kata Wakil Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Malaysia, Ibrahim Abdullah, dikutip dari Reuters.
Sayangnya, dalam pertemuan kali ini di Bangkok, Myanmar enggan disalahkan atas kasus migran Rohingya. Padahal, berbagai delegasi sepakat untuk menyelesaikan krisis migran dari akarnya yakni memberikan tempat dan kesetaraan hak dasar bagi Rohingya di negara asalnya, Myanmar.