Jumat 29 May 2015 23:48 WIB

OKI Siap Bantu Indonesia Tangani Pengungsi Rohingya

Sejumlah massa yang tergabung dalam Solidaritas Indonesia Untuk Kemanusiaan melakukan aksi solidaritas untuk Rohingya di Depan Dubes Myanmar, Jakarta, Jumat (29/5).  (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah massa yang tergabung dalam Solidaritas Indonesia Untuk Kemanusiaan melakukan aksi solidaritas untuk Rohingya di Depan Dubes Myanmar, Jakarta, Jumat (29/5). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menyampaikan bahwa Pemerintah Qatar berkomitmen membantu Indonesia secara keuangan untuk mengatasi masalah pengungsi yang sedang terjadi di Asia Tenggara, demikian menurut keterangan pers Kemlu RI yang diterima di Jakarta, Jumat Malam.

Komitmen bantuan dari Qatar itu disampaikan ketika Menlu RI melakukan kunjungan kehormatan ke Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad bin Khalifa Al Thani, di Doha, Qatar pada Kamis (28/5). Kunjungan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Menlu RI ke negara Teluk dan Timur Tengah untuk membuka cakrawala baru dalam hubungan Indonesia dengan negara-negara di kawasan tersebut.

Pada kunjungan itu, secara khusus Menlu Retno menyampaikan perkembangan masalah "irregular migrants" yang sedang terjadi di Asia tenggara, khususnya terkait langkah Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusian bagi para pengungsi dan korban penyelundupan manusia.

Menanggapi hal itu, Emir Qatar memberikan komitmen bantuan sebesar 50 juta dolar AS untuk pembuatan tempat penampungan di Indonesia. Emir Qatar menyampaikan keprihatinannya terhadap nasib para pengungsi atau imigran dari etnis Rohingya. Pemerintah Qatar juga memberikan dukungan dan mengharapkan agar Indonesia dapat memfasilitasi penyelesaian masalah Rohingya.

Sebelumnya, Indonesia mendapat dukungan dari beberapa negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengatasi masalah "irregular migrant", terutama yang berhubungan dengan para pengungsi Rohingya dari Myanmar.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam Pertemuan Menlu OKI ke-42 secara khusus menyampaikan situasi darurat kemanusiaan di kawasan Asia Tenggara terkait dengan "irregular migrant" Rohingya dan Bangladesh.

Pada kesempatan itu, Menlu Retno mendorong negara-negara OKI agar menunjukan kepemimpinannya dalam membantu mengatasi masalah kemanusian terkait dengan "irregular migrant".

Menlu Retno menyampaikan langkah yang telah diambil oleh Indonesia dan Malaysia sebagai dua negara berpenduduk mayoritas Islam dalam mengatasi masalah kemanusiaan internasional tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement