REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI -- Seluruh rumah sakit umum India saat ini tengah fokus berjuang untuk merawat pasien korban gelombang panas.
Dokter Anjaya dari Rajiv Gandhi Institute for Medical Sciences Andhra Pradesh dilansir dari BBC, mengaku sudah ditempatkan rumah sakit tersebut selama tujuh tahun. Namun ia merasa gelombang panas tahun ini paling parah. Lantaran selalu ada belasan pasien yang datang akibat efek gelombang panas setiap harinya.
"Rumah sakit dipenuhi dengan korban heatstroke. Pasien mengeluh sakit kepala parah dan pusing," Presiden Asosiasi Medis New Delhi Ajay Lekhi pada AFP.
Terlihat pula antrian panjang di luar All India Institute of Medical Sciences, salah satu rumah sakit yang dikelola pemerintah terbesar New Delhi. Seorang warga Seema Sharma mengatakan, di luar rumah sakit saat ia menunggu dalam antrian, listrik padam selama hampir lima jam.
"Anda bisa bayangkan apa yang kita lalui. Anakku yang berumur empat tahun tidak bisa tidur dan terus menangis. Sekarang dia demam juga,"katanya.
Pusat Ilmu Pengetahuan dan Lingkungan New Delhi merilis bahwa kematian akibat gelombang panas tahun ini terjadi karena sifatnya datang tiba-tiba.
“Ini bisa jadi disebabkan oleh perubahan mendadak dalam suhu setelah lama basah pada Februari dan Maret , lalu suhu dingin, tiba-tiba datang gelombang panas," kata Arjuna Srinidhi, manajer program kelompok untuk perubahan iklim.