REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia berhasil menyelamatkan 4.243 migran yang berlayar menuju Eropa di Laut Mediterania, Sabtu (30/5). Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi dalam lalu lintas migran Mediterania.
“Mereka diselamatkan dari perahu nelayan dan perahu karet dalam 22 operasi selama 24 jam terakhir,” ungkap salah seorang penjaga pantai Italia, seperti dikutip Reuters.
Para migran itu melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Afrika dan Timur Tengah. Sebagian besar berangkat dari Libya, yang dilanda krisis sejak 2011 akibat pemberontakan yang menggulingkan Muammar Khadafi.
Sehari sebelumnya, angkatan laut Italia menemukan 17 jenazah di salah satu perahu yang berlayar meninggalkan Libya. Belum ada rincian identitas dan keterangan kematian para korban.
“Lebih dari 200 awak kapal yang bertahan hidup beserta jenazah yang ditemukan dibawa ke pelabuhan Augusta di Sisilia timur dan diangkut menuju Fenice pada Sabtu,” kata penjaga pantai tersebut.
Bulan lalu, perahu nelayan dari Libya yang mengangkut para migran ditemukan karam dan menyebabkan 800 korban jiwa. Kejadian itu mendorong Uni Eropa menyetujui misi angkatan laut untuk menyelamatkan migran.
Operasi tersebut melibatkan kapal-kapal dari berbagai negara, termasuk Italia, Irlandia, Jerman, Belgia, dan Inggris. Italia menjadi penanggung jawab operasi di Mediterania.
Badan pengungsi PBB memperkirakan, sekitar 35.500 migran tiba di Italia dari awal tahun sampai dengan minggu pertama bulan Mei. Sekitar 1.800 orang diduga tewas atau hilang.