REPUBLIKA.CO.ID, BALTIMORE – Martin O’Malley secara resmi mengumumkan pencalonan dirinya sebagai kandidat Presiden Amerika Serikat, Sabtu (30/5) pagi. Mantan Gubernur Maryland itu akan bersaing dengan Hillary Clinton sebagai kandidat dari Partai Demokrat, untuk menuju puncak gelanggang demokrasi AS pada 2016 mendatang.
"Kisah kejayaan Amerika Serikat tidak ditemukan dalam buku sejarah, karena generasi bangsa ini masih terus menuliskannya. Itu sebabnya, hari ini, di hadapan Anda semua, saya mendeklarasikan bahwa saya adalah kandidat Presiden Amerika Serikat," kata O'Malley di Federal Hill, Baltimore.
O'Malley memulai karir politiknya dengan bekerja untuk Gary Hart dan Michael Dukakis. Kemudian, ia terpilih menjadi Dewan Kota Baltimore. Karir politik terakhirnya adalah menjadi Gubernur negara bagian Maryland sejak 2007 hingga Januari 2015.
Selama kepemimpinan O'Malley, negara bagian Maryland mencapai peringkat pertama dalam bidang pendidikan. Kebijakan lain O'Malley yang disoroti antara lain dukungannya untuk pernikahan sesama jenis, pencabutan hukuman mati, serta pemberian bantuan uang pendidikan untuk pelajar yang berasal dari keluarga imigran ilegal.
Namun, kritik juga didapatkan terhadap keputusan O’Malley. Ketidakpuasan atas kebijakan O'Malley pernah memicu kerusuhan yang menewaskan Freddie Gray. Sementara, aktivis lingkungan menunjukkan penilaian beragam terhadapnya.
Analis politik mengungkap, nilai lebih O'Malley ada pada kesan dirinya sebagai seorang eksekutif serba bisa.
"Dia seolah berkata 'Saya membawa sesuatu yang sangat berbeda dari apa yang telah Anda lihat di masa lalu. Saya akan membawa pengalaman saya dari sebuah kota di Amerika ke tingkat negara', "kata John Bullock, asisten profesor ilmu politik di Universitas Towson.
Dalam tweet-nya, Hillary Clinton merespon baik deklarasi Martin O’Malley tersebut.
“Selamat datang di pertarungan, Gubernur O'Malley. Kita akan segera berjumpa untuk membahas komunitas dan keluarga yang kuat ini. –H,” tulis Hillary.