Ahad 31 May 2015 11:35 WIB

Cina: Zona Pertahanan Tergantung Ancaman di Wilayah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Konflik Laut Cina Selatan.
Foto: AP
Konflik Laut Cina Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Keputusan Cina untuk membangun fasilitas militer di pulau reklamasi tergantung pada adanya ancaman.

Pada Sabtu (30/5) kemarin, pejabat senior militer Cina mengatakan mereka akan membangun zona pertahanan di Laut Cina Selatan, tergantung pada ada atau tidaknya ancaman pada keamanan maritim dan udara.

''Tindakan tersebut tergantung ancaman pada keamanan udara dan maritim,'' kata wakil ketua staf People's Liberation Army Cina, Laksamana Sun Jianguo, dalam forum keamanan di Singapura dilansir dari Reuters. Menurutnya, jika ancaman cukup tinggi maka Cina akan membangunnya.

Reklamasi Cina di Laut Cina Selatan telah menuju tahap lanjutan. Berdasarkan citra satelit terbaru, terlihat Cina membangun landasan udara hingga sistem keamanan di beberapa pulau buatannya.

Muncul banyak spekulasi bahwa Cina akan membangun Zona Identifikasi Pertahanan Udara di sekitar wilayah sengketa. Hal ini menjadi kekhawatiran AS dan negara-negara sekitar.

Pasalnya, jika terjadi maka Cina akan semakin kuat untuk mempertahankan klaim wilayah maritim Laut Cina Selatan. Cina mengakui sekitar 95 persen wilayah Laut Cina Selatan sebagai teritorialnya berdasarkan warisan sejarah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement