REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Israel meradang karena banyak kampanye internasional memboikot negara tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menilai, masyarakat internasional tidak proporsional lantaran mengecam Yahudi, namun diam pada konflik besar dan pelanggaran hak asasi manusia di negara-negara lain.
Komentar tersebut dibuat Netanyahu pada pertemuan kabinet barunya, Ahad (31/5). Pertemuan tersebut terjadi dua hari setelah adanya permintaan Palestina untuk menghentikan Israel dari dunia sepak bola.
"Kami di tengah-tengah perjuangan besar yang dilancarkan terhadap negara Israel, sebuah kampanye internasional untuk memboikot nama kami," kata dia dilansir the Associated Press.
Netanyahu mengatakan bahwa ia senang dengan upaya Palestina agar Israel mendapat skors dari FIFA yang akhirnya ditolak. Namun, ia memperingatkan bila negaranya bisa menghadapi upaya boikot serupa di masa mendatang.