REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Kardinal George Pell menyatakan akan meminta bantuan hukum setelah seorang anggota Komisi Perlindungan Anak di Vatikan menuduhnya "sociopath". Dia pun diharuskan kembali ke Australia terkait kasus pelecehan seksual anak-anak.
Juru bicara yang mewakili Kardinal Pell menyatakan, tuduhan Peter Saunders "tidak benar dan misleading".
"Tindakan Kardinal Pell sejak awal menjadi uskup, sangat jelas menentang pelecehan seksual anak-anak, serta menyiapkan proses pengaduan agar kasusnya bisa diselidiki," demikian kata juru bicara Kardinal Pell baru-baru ini.
"Kardinal Pell tidak pernah bertemu dengan Saunders, yang membangun opininya tanpa pernah berbicara dengan Kardinal Pell," tambahnya.
Saunders sebelumnya ditunjuk oleh Paus Fransiskus untuk menduduki jabatan di sebuah komisi perlindungan anak-anak di Vatikan.
Tuduhan Saunders kepada Kardinal Pell disampaikan terkait dengar-pendapat yang dilakukan Komisi Khusus Penyelidikan Kasus Pelecehan Seksual Anak-anak Australia di Ballarat.
Dalam dengar pendapat itu pekan lalu, fokus penyelidikan adalah Pastor Gerald Ridsdale.
Kardinal Pell telah membantah pernah berupaya menyogok korban pelecehan untuk diam.
Dalam penyelidikan pekan lalu, terungkap bahwa Pastor Ridsdale pernah memperkosa gadis usia 11 tahun di sebuah rumah yang ia tinggali bersama pastor lainnya, termasuk George Pell.
Menurut dokumen pengadilan yang dibacakan dalam dengar pendapat itu, disebutkan bahwa korban tersebut yakin ada pastor lain di rumah itu saat kejadian berlangsung.
Ridsdale (kini 81 tahun) mengatakan tuduhan itu mungkin benar, namun ia mengaku tidak ingat siapa pastor yang ada saat kejadian itu.
Ridsdale mengatakan ia ingat bahwa Kardinal Pell memang tinggal di rumah tersebut saat kejadian.