REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Amerika Serikat akan memperluas payung pertahanan dunia maya-nya hingga ke Jepang. Ini dilakukan karena semakin meningkatnya serangan online ke basis militer dan infrastruktur listrik.
Amerika dan Jepang menyadari semakin meningkat dan rumitnya serangan yang dilakukan para hacker di dunia maya. Serangan dilakukan oleh hacker independen dan hacker yang disponsori oleh negara tertentu.
Menurut US-Japan Cyber Defense Policy Working Group, keamanan dunia maya merupakan kunci bagi Jepang dan Amerika untuk memperdalam kerja sama militer keduanya. Selain itu, payung pertahanan dunia maya akan mengintegrasikan ballistic missile defense system keduanya. Juga memberikan Tokyo peran yang lebih besar dalam bidang keamanan di Asia, di tengah makin meningkatnya kekuatan militer Cina.
Baik Jepang maupun AS sadar adanya ancaman potensial serangan di dunia maya. Termasuk dari Cina dan Korea Utara. Saat ini, anggota militer dunia maya Jepang sebanyak 90 orang. Jumlah ini jauh lebih sedikit dari yang dimiliki AS, sebanyak 6 ribu orang di Pantagon.